Kamis, 24 September 2009

Tulisan sebuah cinta dan perasaan

Sayang….

Dimanapun kau berada, sedang apapun kau di sana

Kuingin kau tahu satu hal, kalau aku percaya dirimu

Aku tetap mempercayai dirimu…

Kau tahu kenapa???

Karena aku mencintaimu

Aku menyayangimu…

Bukan dari alasan yang bersifat artificial…

Tapi dari hati…karena kau adalah anugerah…

Tidak ada alasan bagi seseorang untuk jatuh cinta,,,

Karena cinta adalah perasaan..

Cinta di luar kontrol akal manusia…

Dan perasaan itu datang dari Robb…

Itu adalah sebuah anugerah…

Anugerah kepada manusia…

Kau adalah anugerah terindah…

Sayang, ketahuilah..aku tidak bisa marah di depanmu

Aku tidak bisa kesal di depanmu…

Yang ada hanyalah inspirasi dan perasaan nyaman…

Aku tidak bisa marah, kesal atau apalah, yang terjadi adalah khawatir…

Setiap kali aku khawatir akan keberadaanmu…setiap kali sayangku bertambah padamu…

Aku tidak tahu, aku memang orangnya keras..

Tapi di depanmu aku jadi lemah, aku jadi luluh

Tidak berdaya…

Aku takut melihatmu marah…

Itu adalah hal yang paling takut bagi diriku…

Membuatmu marah…

Kalau saja aku rela tidak tidur asalkan kau tidak marah…

Betapa sayangnya aku padamu…

Sehingga yang aku lakukan adalah menangis…

Terserah orang lain atau dirimu beranggapan apa denganku

Atau aku tidak bisa menjadi seperti yang kau inginkan…

Seperti kekasih idaman, selalu dapat memecahkan masalahmu

Datang bagai malaikat penyelamat…

Aku tahu kekuranganku dengan sosok malaikat penyelamat yang lain

Tapi perlu kalian ketahui

Perlu kau ketahui…

Aku sayang padamu…

Betapa sayangnya aku padamu

Hingga aku tidak ingin kehilanganmu

Sayang…..

Rabu, 09 September 2009

Kupu-kupu kertas

Ebiet G.Ade

Setiap waktu engkau tersenyum
Sudut matamu memancarkan rasa
Keresahan yang terbenam
Kerinduan yang tertahan
Duka dalam yang tersembunyi
Jauh di lubuk hati
Kata katamu riuh mengalir bagai gerimis

Seperti angin tak pernah diam
Selalu beranjak setiap saat
Menebarkan jala asmara
Menaburkan aroma luka
Benih kebencian kau tanam
Bakar ladang gersang
Entah sampai kapan berhenti menipu diri

Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram

Membasuh debu yang lekat dalam jiwa
Mencuci bersih dari segala kekotoran
Aku menunggu hujan turunlah
Aku mengharapkan badai datanglah
Gemuruhnya akan
Melumatkan semua kupu kupu kertas

Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram

Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram

Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram

Selasa, 17 Februari 2009

The Wonderful C4 Crops

Sintasis C4 diawali fiksasi CO2 oleh enzim karboksilase PEP ke PEP (fosfenol piruvat) di khloroplast jaringan mesofil. Produk fiksasi CO2 adalah oksaloasetat yaitu asam berkarbon empat:

Oksaloasetat diubah menjadi malat,aspartat asam malat, atau aspartat,kemudian ditranspor dari khloroplast ke berkas selubung. Malat kemudian diubah menjadi piruvat dengan membebaskan CO2. Molekul CO2 masuk ke dalam siklus Calvin,sedangkan piruvat berdifusi ke jaringan mesofil dan bergabung dengan sebuah fosfat yang berasal dari ATP untuk memperbaharui PEP.

Pada suhu 45C atau lebih tinggi,tumbuhan dengan sintesis C4 menghasilkan enam kali lebih banyak glukosa daripada tumbuhan C3 pada lingkungan yang kekurangan air dan nutrisi yang terbatas.

Perbedaan tumbuhan C3 dan C4 adalah cara kedua tumbuhan memfiksasi CO2. Pada tumbuhan C3,CO2 hanya difiksasi RuBP leh karboksilase RuBP. Karboksilase RuBP hanya bekerja apabila CO2 jumlahnya berlimpah. Tetapi pada sintesis C4,enzim karboksilase PEP memfiksasi CO2 pada akseptor karbon lain yaitu PEP. Karboksilase PEP memiliki daya ikat yang lebih tinggi terhadap CO2 daripada karboksilase RuBP. Oleh karena itu,tingkat CO2 menjadi sangat rendah pada tumbuhan C4,jauh lebih rendah daripada konsentrasi udara normal dan CO2 masih dapat terfiksasi ke PEP oleh enzim karboksilase PEP. Sistem perangkap C4 bekerja pada konsentrasi CO2 yang jauh lebih rendah.

Tumbuhan C4 teramat khusus teradaptasi pada habitat dengan suhu siang yang tinggi,kelembaban tanah yang rendah,dan sinar matahari yang terik.Daun tumbuhan C4 memiliki cirri-ciri khusus yang disebut anatomy kranz. Daun tersebut mengandung mesofil dan berkas sel selubung. Kedua jenis sel tersebut mengandung khoroplast. Berkas sel selubung pada tanaman C3 dan CAM tidak mengandung khloroplat.

Rabu, 14 Januari 2009

We Will not Go Down

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight


Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Download MP3 Lagunya (FREE dan LEGAL)

http://www.michaelheart.com/sfg/down...ot_go_down.mp3

Jumat, 09 Januari 2009

yang tak mungkin berada di sampingku sekarang


Malam ini ku menanti
Dia yang selalu ada dibenakku
Meninggalkan sebuah kesan yang berarti
Lebih dari sebuah kesan...

Malam ini kumerasakan
Sesuatu yang dekat..sangat dekat
Begitu dekat seperti sebuah kejadian nyata
tetapi semu...

Dingin mulai membelai tubuhku
Perlahan merasuki seluruh sendi

Apakah aku masih tetap duduk termenung di sini
Menanti dia yang tak mungkin ada di sampingku sekarang

Apakah aku masih tetap duduk termenung di sini
Sembari hatiku memanjakan perasaan yang begitu manja

Apakah aku masih tetap duduk termenung di sini
Merasakan seolah-olah dia yang tak mungkin berada di sampingku sekarang,
mendekap erat di dadaku, dekat...lebih dekat...lebih mesra

Apakah aku masih tetap duduk termenung di sini
Penuh pertanyaan, apakah dia yang tak mungkin berada di sampingku sekarang,
Merasakan perasaan yang sama sepertiku

Kita memang berbeda dalam segala hal
Tapi, aku harap kita sama dalam Cinta

Rabu, 31 Desember 2008

Januari : Merefleksikan tahun baru dari mitologi Romawi



Dalam mitologi Romawi Kuno, dikenal seorang Dewa berwajah dua. Satu menghadap ke depan dan satunya ke belakang. Dewa itu bernama Janus - yang bisa pula berarti pintu, gerbang, gapura, porta, lorong masuk - dihormati sebagai dewa penguasa Pintu dan dewa pelindung segala karya.

Itulah mengapa bulan pertama setiap tahun dinamakan dengan bulan Januari, Januarius mensis (latin, bulan Januari) Dan bulan ini bisa dikatakan berwajah dua. Wajah yang satu menghadap ke tahun sebelumnya dan lainnya ke tahun berjalan. Namun orang Romawi Kuno memohon restu Dewa Janus tidak hanya pada bulan Januari (khususnya tanggal 1), tetapi setiap hari (yang merupakan hari baru) bahkan tiap kali mereka akan memulai kegiatan penting.

Karena penempatan bulan Januari di awal tahun inilah (satu lagi kalau tidak salah ditambahkan ole Julius Caesar - bulan Juli, mohon koreksi ya kalau saya salah) yang menjadi penyebab adanya pergeseran sehingga menimbulkan kejanggalan pada nama bulan (September jika dilihat dari asal katanya, Septian, seharusnya bulan ke tujuh menjadi bulan ke sembilan, atau Oktober, Okta, seharusnya bulan ke delapan menjadi kesepuluh, November, Nova, sembilan mejnjadi sebelas, dan Desember menjadi bulan ke duabelas).

Walaupun Dewa Janus bermuka dua, tapi dia lebih hebat dari yang bermuka sepuluh sekalipun. Siapa dia? Siapa lagi kalau bukan Rahwana (raja Alengka dalam kisah Mahabrata), si Dasa Muka. Tapi Rahwana, walaupun bermuka sepuluh lebih dihargai karena berani menunjukkan dirinya ada adanya sebagai tokoh antagonis dari pada seorang yang memiliki dua muka karena Hipokrit.

Dewa Janus dikatakan bermuka dua, namun bermuka dua dalam konteks waktu pun dapat kita jalankan. Setiap awal tahun kita biasanya memiliki resolusi tahun baru yang didapatkan dari dualisme masa yatitu masa lampau dan masa mendatang (dengan berpijak dari masa lampau, kita akan meraih masa depan) dan mengisi waktu diantaranya. Berjuang dalam masa kini.

Mereka yang tidak jujur atau sering membicarakan orang lain, seringkali dikatakan bermuka dua.

Kata Hipokrites (Yunani), pada awalnya berarti seorang aktor (pemain drama) yang berbicara via corong lubang mulut topeng pemain. Namun pengertian saat ini adalah kata lain dari berpura-pura, manis di mulut tapi kotor di hati, suka membicarakan (menjelekan) orang lain (padahal di depannya bicara manis.

Dalam bahasa arab, ada kata ‘Munafiq' yang berarti kira-kira, orang (yang) pintar melepaskan diri dari komitmennya; orang (yang) tidak konsekuen dengan ucapan/janji/pernyataannya; orang (yang) bertindak bertentangan dengan hati nuraninya.

Dewa Janus memang digambarkan ‘bermuka dua', tapi perlu diingat, setahu saya ia bukan dewa yang hipokrit/munafik. Kita bisa banyak belajar daripadanya..

(http://www.wikimu.com/)

Mata-mata malas



Tahun Baru 2009, hampir semua orang terkena sindrome yang sama....
Terutama dengan generasi-generasi muda...
tidak terkecuali kedudukan sosialnya, jabatan ataupun prestasinya.
Sindrome Mata Malas. Dari eksekutif muda hingga pelajar muda semua terkena mata malas. Mata malas ini timbul akibat euforia egosentris yang larut dalam gemerlapnya pesta dan perayaan kesenagan nafsu dan jiwa, sehingga melupakan segala hal yang harus direfleksikan dan direnunig.
Dengan kata lain, kemegahan dan glamournya malam tahun baru yang diagung-agungkan dalam sebuah ritual pesta malam hingga pagi hanya dinikmati oleh mereka-mereka










Tetapi tahun ke tahun serasa sama dan tidak ada perubahan bahkan pergantian tahun tidak membawa pengaruh bagai mereka-meraka














Buruh tani, mahasiswa, rakyat miskin kota...
Harap direfleksikan, semoga tahun baru ini tidak membuat kita tenggelam, semoga tahun bari 1 januari sebagai tahun refleksi, tanggal evaluasi, bukan tanggal hura-hura